ADA APA DENGAN IMM?
Aku adalah seorang mahasiswa baru yang sama sekali belum mengerti apa-apa tentang dunia perkuliahan. "Bagaimana kuliah itu sebenarnya?" Itu adalah sebuah pertanyaan yang sering berkecimpung di fikiranku. Tatkala sedang meratapi nasib sebagai mahasiswa yang kuliah secara daring. "Yaaa!! benar". Covid-19 membuat semuanya harus dijalankan secara daring. Tidak semua, tapi kegiatan perkuliahan menjadi sasarannya. "Membosankan bukan?" Yaa, sangat membosankan. Setiap hari hanya bisa mentap layar computer atau handphone untuk mengikuti kegiatan perkuliahan.
Mata yang makin kesini semakin diragukan kesehatannya dan kepala yang mungkin sedikit lagi akan meledak karena tugas yang kian melonjak. Makanan sehari-hari hanyalah file power point yang disuguhkan tanpa penjelasan. Andai saja power point bisa dimakan dan memakannya menjadikan aku mahasiswa yang jenius, sudah pasti aku akan melahapnya tanpa menyisakan sedikitpun. Banyak sekali keluh kesah yang ingin dituangkan, tapi bingung kepada siapa harus diceritakan. Sebuah problematika dalam kehidupan mahasiswa baru sepertiku yang bingung kepada siapa harus mengadu.
Kadang diri ini malu kalau harus bercerita kepada Ayah dan Ibu tentang rumitnya perkuliahan ini. Malu karena sudah pasti mereka juga lelah bekerja demi memenuhi kebutuhan perkuliahanku. Akhirnya, hanya bisa dipendam sendiri dan menjadi beban fikiran yang tak kunjung reda.Keluhan baru pun muncul. Aku berfikir kuliah daring ini sangatlah tidak efektif bagiku yang notaben nya adalah seorang mahasiswa baru yang sempat menganggur 1 tahun.
Berharap bisa merasakan bangku kuliah dan bisa bersosialisasi dengan baik di tahun ini, nyatanya tak terealisasi sama sekali. Miris bukan? hehe. Memikirkan sia-sia nya uang kuliah yang dibayar adalah bahan overthingking sebelum tidur dan dilakukan hampir setiap malam menjelang tidurku. Tidak mendapat feedback apapun dari kuliah daring melainkan hanya penuhnya kapasitas penyimpanan di handphone karena materi yang belum tentu dibaca harus tetap ada sebagai tanda seorang mahasiswa. Softskill? Wahhh, apalagi ini. Untuk mengasah softskill sangat susah dilakukan kalau hanya sendiri dan bermodal niat saja, apalagi wadahnya tidak ada.
Tapi,
keluhan-keluhan itu mulai dapat diminimalisir semenjak aku berkenalan dengan
IMM. Semenjak menjadi bagian dari IMM, aku tidak pernah lagi overthinking
setiap malam memikirkan uang kuliah yang sia-sia. Aku tidak perlu lagi bingung
mencari tempat cerita saat aku sedih. Karena aku bisa menemui teman-teman ku
yang sudah seperti keluargaku yang ada di IMM untuk bercerita semua keluh
kesahku. Aku mendapat pengalaman baru yang belum tentu temanku yang lain
dapatkan. Aku mendapat feedback yang kalau dibilang belum seberapa dan aku juga
belum bisa berpengaruh besar untuk orang lain. Tapi setidaknya aku berani
menyuarakan segala pendapat, keluhan, maupun ideku. Hal yang selama ini sangat
sulit aku lakukan, kini perlahan menjadi kebiasaan bagiku.
Menjadi
bagian dari IMM artinya aku adalah kader yang sudah sepatutnya menjadi patron
bagi teman-temanku dalam hal apapun. Menjadi kader yang berprestasi dalam
berbagai bidang dan menjadi sosok yang menginspirasi adalah impianku. Belum
lama aku disini, tapi langkahku untuk meraih keinginanku sedikit demi sedikit
sudah mulai aku dapatkan. Tak hanya melulu paham tentang IMM, aku juga paham
tentang administrasi kampus. Aku merasa bisa selangkah lebih maju dari temanku
yang lain.
Disini
aku belajar banyak hal. Bahkan yang tidak aku pelajari di bangku perkuliahan
sekalipun.
Disini aku belajar makna dari ikatan yang sesungguhnya. Tak heran
jika aku merasa sangat beruntung menjadi bagian dari IMM. Ini hanya sepenggal
kisah seorang kader IMM yang merasa bangga terhadap dirinya. Jika dituangkan
semua, pastilah mata bosan membacanya dan pasti banyak juga yang berfikir ini
hanya fiktif belaka, hehe. Jadi kalau memang benar-benar ingin meraskan
bagaimana nikmatnya berikatan, gabunglah bersama kami di Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah.
Sekian dulu cuap-cuapnya. Kalau ada sumur di ladang, jangan lupa menumpang mandi. Kalau ada umur yang panjang dan kalau ngga bosen kita pasti ketemu lagi heheee. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
🥰🥰✨✨
BalasHapus